Langsung ke konten utama

Hasil Tes Fungsi Hati dapat Menentukan Masalah Jantung Anda

Peningkatan kadar molekul dalam darah yang diproduksi oleh hati saat fungsinya sedang terganggu, ternyata dapat juga memprediksi risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke, hasil penemuan peneliti dari Austria.

Laki-laki dengan kadar molekul tinggi, yang disebut gamma-glutamyl transferase (GGT), akan mengalami 28% lebih tinggi berisiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler dibandingkan mereka dengan kadar yang rendah, peneliti melaporkan pada 27 September 2005, melalui berita tentang sirkulasi. Untuk laki-laki dengan kadar GGT paling tinggi risiko mengalami kematian akibat penyakit jantung menjadi 67% lebih besar. Pada wanita peningkatan risiko berkisar antara 35% sampai 51%, peneliti melaporkan.
Klik judul untuk membaca selanjutnya...

Para peneliti memantau hubungan peningkatan kadar GGT dengan arterosklerosis (suatu pengerasan arteri) yang dapat memicu terjadinya penyakit jantung dan stroke, dikatakan oleh peneliti Hanno Ulmer, seorang profesor pada bidang statistik kedokteran, Universitas kedokteran Innsbruck.

Ulmer dan timnya menggunakan data kedokteran terhadap sekitar 164.000 orang di Austria untuk memonitor program kesehatan jangka panjang. Dipantau lebih dari 11 tahun dan hasilnya menunjukkan: peningkatan kadar GGT menjadi penentu yang lebih tepat adanya penyakit kardiovaskuler dibandingkan dengan tingginya kadar gula darah dan kolesterol. Tetapi tidak sebaik pertanda dua faktor risiko mayor, yaitu merokok dan tingginya tekanan darah.

tes darah terhadap GGT digunakan untuk memonitor fungsi hati. Contohnya, banyak dokter yang rutin memberikan statin untuk menurunkan kadar kolesterolnya kepada pasien, yang kenyataannya memiliki efek samping kerusakan hati. Tetapi Ulmer mengatakan, sangat banyak indikotor terhadap fungsi hati, namun GGT adalah penentu yang baik terhadap adanya penyakit kardiovaskuler.

Bagaimana GGT dapat digunakan sebagai pertanda adanya penyakit kardiovaskuler, Ulmer menjelaskan bahwa GGT adalah indikator terhadap rusaknya arteri secara menyeluruh. GGT digunakan sebagai petunjuk rusaknya pembuluh darah akibat terlalu banyak minum alkohol. Namun peneliti Austria tidak dapat menjelaskan pengaruh konsumsi alkohol dengan peningkatan kadar GGT, sebab mereka tidak memiliki informasi tentang itu.

penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menentukan nilai tes GGT yang menunjukkan risiko penyakit kardiovaskuler, Ulmer menjelaskan.

Profesor Dr. Joann Manson dari Universitas Kedokteran Harvard dan pembicara pada American Heart Association juga mengatakan perlunya ada penelitian lagi tentang hubungan peningkatan kadar GGT terhadap risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, karena belum jelas apakah kadar GGT yang tinggi menjadi penentu terjadinya sakit atau ada faktor lain.

Share/Save/Bookmark

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Statin dan kematian akibat serangan jantung

Pasien yang mengalami serangan jantung dan diberi obat statin. dapat menekan kematian sampai 50%, dikatakan tim peneliti dari US. Obat statin yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah terjadinya stoke dan serangan jantung pada waktu yang lama, ternyata penelitian terbaru menyimpulkan bahwa statin bersama-sama dengan aspirin dapat diberikan kepada pasien yang tiba-tiba menderita serangan jantung. Kita sudah mengetahui bahwa terapi jangka lama statin sangat bermanfaat, tetapi penelitian ini menunjukkan bukti-bukti yang lebih baik lagi dari pemberian statin yang ternyata memiliki efek   sebagai kardioprotektif, yang dapat  digunakan sebagai terapi pada serangan jantung yang terjadi secara tiba-tiba, dikatakan dokter ahli jantung Dr. Gregg Fonarow dari Universitas California, Los Angeles. Pasien yang mengalami miokard infark dirumah sakit rutin diberikan statin, hal ini untuk memudahkan administrasi dari pemberian obat di bagian emergency, fonarow menj...

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME Dr. Iwan T. Budiarso , DVM, MSc, Phd, APU Hasil rangkuman Laporan seminar sehari ?Rumah Sakit dan Kesehatan Keselamatan Kerja ? dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-38 RS Persahabatan, Selasa tgl 13 Nopember 2001, yang disajikan Wartawan Kompas, sungguh sangat menarik sekali karena yang disinyalir penyebab Sindrom Gedung Sakit adalah sirkulasi ventilasi yang buruk disamping pula akibat pencemaran Polusi udara asap kendaraan bermotor dan industri, kuman, virus, jamur dan parasit Menurut hasil penelusuran dari kepustakaan peyebab utama Sindrom Gedung Sakit tidak ada hubungannya dengan pencemaran dan infeksi kuman, virus, jamur dan parasit, melainkan karena perbandingan antara jumlah ion negatif dan ion positif dalam udara yang tidak seimbang. Secara normal udara yang sehat dan segar kandungan ion negatif dan ion positif yang ideal minimal adalah dengan perbandingan 5 positif dan 4 negaitf....

Manfaat Imunisasi Influenza pada Pasien Usia Lanjut

Kelompok usia lanjut rentan terhadap berbagai kondisi akut akibat gangguan kesehatan, diantaranya adalah infeksi saluran pernafasan yang merupakan penyebab kematian tertinggi, dikatakan oleh dr. Siti Setiati, SpPD-KGer. Influenza dan komplikasinya mengakibatkan 10.000-40.000 kematian pertahun di AS, 80% diantaranya terjadi pada populasi usia lanjut. Di Indonesia, penyakit sistem pernafasan merupakan penyebab kematian nomor dua (12,7%) (Surkesnas 2001). Menurut Dr. Siti Setiati, manfaat vaksin dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu manfaat medis dan manfaat ekonomis. Manfaat medis dapat dilihat dari berkurangnya kejadian penyulit influenza, menurunnya kejadian rawat inap karena kematian usia lanjut yang masuk rumah sakit akibat penyakit yang terkait dengan infeksi saluran nafas. Manfaat ekonomis, ditinjau dari besarnya dana yang dapat dihemat karena vaksinasi. Menurunnya rawat jalan dan rawat inap. Beberapa peneliti observasional menunjukkan bahwa vaksin sama efektifnya untuk u...