Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label tidur

Kurangnya Tidur dan Peningkatan Tekanan Darah pada Malam Hari Berkaitan dengan Penyakit Kardiovaskuler

Sebuah laporan yang dimuat di Archives Internal Medicine edisi 10 November 2008 menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 7,5 jam per hari mungkin memiliki risiko penyakit jantung di masa depan yang lebih tinggi. Kazuo Eguchi, MD, Ph.D. (Jichi Medical University, Tochigi, Japan) dan kolega juga menemukan peningkatan risiko serangan jantung diantara orang-orang yang kurang tidur malam hari dikombinasikan dengan tekanan darah tinggi. Tidur telah menjadi komoditas langka di dunia hari ini walaupun kemungkinan memiliki kekuatan pencegahan terhadap penyakit seperti kegemukan dan kencing manis. Dalam masyarakat modern, oarang kurang tidur akibat perubahan gaya hidup. Mereka juga menunjukkan bahwa tidur kurang memadai - dan kondisi seperti gangguan napas saat tidur (sleep apnea) dan tekanan darah tinggi (hipertensi) malam hari - adalah faktor risiko untuk penyakit kardiovaskuler. Eguchi dan kolega mempelajari perilaku dari 1.255 individu dengan hipertensi selama 50 bulan. Sampel dilakukan...

Jam Sekolah Maju, kurang tidur dan penyakit

Rencana Pemprov DKI memajukan jam masuk sekolah dari pukul 07.00 menjadi pukul 06.30 bisa menghambat perkembangan otak maupun fisik para pelajar. Memajukan jam masuk sekolah berarti mengurangi jam tidur para pelajar. Ini adalah kebijakan yang memindahkan masalah, bukan menyelesaikan masalah. Akar masalah terjadi kemacetan di Jakarta bukan karena anak-anak sekolah. Jadi bukan dengan cara memajukan jam sekolah sebagai solusinya. Menurut dr Andreas Prasaja, RPSGT (dokter ahli masalah tidur), Anak-anak, khususnya remaja, saat ini mengalami kekurangan tidur kronis akibat jadwal kegiatan yang tidak memperhatikan jam biologis/irama sirkadian. Jam biologis remaja berbeda dengan orang dewasa. Saat orang tuanya mulai mengantuk di jam 22:00, mereka sedang berada dalam kondisi segar penuh vitalitas, dan baru mengantuk setelah lewat malam. Kebutuhan tidur mereka pun lebih panjang, yaitu 8,5-9,25 jam. Padahal mereka harus bangun pagi hari mengejar jam 7:00 pagi untuk masuk sekolah. Banyak remaja...

Tidur lebih banyak, testosteron meningkat

Menurut studi dari Universitas Chicago, semakin banyak tidur pada pria tua akan meningkatkan kadar testosteron mereka. Kadar testosteron pada pria sehat menurun sejalan dengan umur. Kualitas dan kuantitias tidur akan menurun juga bila umur bertambah. Hal ini menjadi tujuan studi yang pengukuran perbedaan lamanya tidur pria dewasa sehat apakah akan mempengaruhi kadar testosteron pada pagi hari. Studi ini dipublikasikan pada jurnal SLEEP tanggal 1 April 2007. SLEEP adalah jurnal resmi Associated Professional Sleep Societies , LLC, sebuah kerja sama American Academy of Sleep Medicine (AASM) dan the Sleep Research Society . Studi yang dipimpin oleh Plamen Penev, MD, PhD., dilakukan pada 12 pria sehat berumur antara 64 sampai 74 tahun. Tiga sampel darah pagi hari dikumpulkan untuk pengukuran testosteron bebas dan total. Sebagai tambahan dilakukan pengukuran polisomnografi, memonitor aktivitas lengan selama enam sampai sembilan jam untuk menentukan jumlah tidur malam hari partisipan da...