Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label diabetes

Obesitas Meningkatkan Risiko Terjadinya Batu Ginjal

Para peneliti di Universitas Texas-Southwestern Medical Center di Dallas mengemukakan bahwa kelebihan berat badan memiliki kecenderungan yang lebih tinggi atas risiko batu asam urat. Untuk pertama kalinya penemuan ini menunjukkan hubungan langsung antara batu asam urat dengan kelebihan berat badan. Batu jenis ini ditemukan pada 5% dari pasien  dengan batu ginjal dan pada 30% pada penderita batu ginjal akibat Diabetes Melitus. Diperkirakan 10% warga Amerika terkena batu ginjal pada periode hidupnya. Batu jenis ini berasal dari timbunan partikel solid dari substansi yang dikeluarkan melalui urin. Pada saat produk sampah di urin tidak diurai secara lengkap, partikel-partikel mikroskopik mulai terbentuk dan lambat laun membentuk batu. Batu ini dapat terbentuk di ginjal atau dapat hancur dan turun ke saluran kemih. Batu yang lebih kecil mungkin dapat keluar dari tubuh secara alami tetapi yang berukuran lebih besar dapat terperangkap di ureter (saluran kemih atas), kandung kemih dan ...

Teh dapat Meningkatkan Aktifitas Insulin

Penelitian terbaru yang dilakukan pada hewan coba menyimpulkan bahwa minum teh sangat bermanfaat, untuk mengatasi diabetes dan berbagai komplikasinya termasuk terjadinya katarak. Peneliti melakukan penelitian terhadap hewan tikus diabetik selama 3 bulan kemudian memonitor komposisi bahan kimia yang terdapat di dalam darah dan lensa mata tikus tersebut. Kadarnya akan sama dengan manusia yang mengkonsumsi 5 cangkir teh perhari, kedua jenis teh tersebut dapat menghambat secara bermakna terjadinya pembentukan katarak dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengkonsumsi teh, dilaporkan oleh Joe Vinson, Ph.D, seorang ahli kimia dari Universitas Scranton. Peneliti lain yang juga melakukan penelitian terhadap teh, yaitu tim dari Departemen Agrikultur US. Hasil yang mereka dapatkan adalah teh, yang merupakan minuman populer tersebut ternyata dapat meningkatkan kerja dari insulin didalam tubuh. Mengkonsumsi teh hijau ataupun teh hitam. menurut mereka dapat meningkatkan aktifitas ...

Makanan berlemak meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2

Asupan makanan berlemak secara luas telah diketahui berisiko tinggi menimbulkan diabetes tipe 2. Studi terbaru yang dipublikasikan pada 29 Desember 2005 dalam Journal Cell, mengungkapkan bahwa tingginya kandungan lemak yang terdapat pada makanan menjadi pemicu terjadinya diabetes tipe 2, dengan jalan mengganggu produksi dari insulin. Dalam penelitiannya, Profesor Jamey Marth dan Kazuaki Ohtsubo dari Universitas California, San Diego (UCSD) School of Medicine and the Howard Hughes Medical Institute dan timnya dapat mengidentifikasi suatu gen yang disebut enzim Gn-4a glycosyltransferase (GnT-4a) , yang memungkinkan sel beta pankreas  merangsang kadar gula darah dan memproduksi insulin secara wajar. Para ahli tersebut melakukan uji coba kepada hewan tikus yang menunjukkan tingginya kadar lemak di dalam darah akan menekan produksi dari enzym GnT-4a sehingga sel beta pankreas mengalami kekurangan dalam memproduksi hormon insulin, dan menimbulkan diabetes tipe 2. Bagaimana menu...

Pengaruh kopi terhadap penderita DM tipe 2

Kebiasaan mengkonsumsi kopi ternyata ada hubungannya dengan penurunan resiko DM tipe 2. Penelitian yang cukup lama dikerjakan ini tidak diketahui secara jelas mekanisme yang mendasarinya mengenai hubungan tersebut. Penelitian pada bagian Nutrisi dan kesehatan Amsterdam dan seperti yang dimuat pada jurnal JAMA ini berhasil menyelesaikan penelitian terhadap kebiasaan mengkonsumsi kopi dan risiko terkena DM tipe 2. Hasil indentifikasi melalui penelitian kohort yang berjumlah 9 dengan mengikutsertakan peserta yang cukup banyak, yaitu  sekitar 193.473 peserta dan  8394 kejadian DM tipe 2 yang kemudian dilakukan kalkukasi dengan menggunakan risiko relatif (RR). Hasil dari perhitungan resiko relatif dari DM tipe 2 didapatkan angka risiko relatif sekitar 0.65 (95% confidence interval [CI], 0.54-0.78) untuk peserta yang terbiasa mengkonsumsi lebih atau sama dengan 6-7 cangkir per hari, hal di atas merupakan kategori tertinggi. Sedangkan untuk urutan ke 2 didapatkan risiko relatif ...

Riset Sel Punca, Harapan bagi Penderita Diabetes

Setiap pagi ketika tiba di tempat kerja, wanita ini akan meneliti 960 sel induk embrionik tikus di laboratorium. Setelah tujuh tahun, Lim Sai Kiang akhirnya dapat melihat hasil risetnya, sel punca dapat secara efektif mengobati diabetes. Lim , peneliti dari Institute of Medical Biology dari Lembaga Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Riset serta rekannya, Associate Professor Li Guodong, telah berusaha mengisolasi dan mengembangkan sel yang dapat memproduksi insulin murni. Dengan melakukannya, periset ini telah membuat gebrakan dalam mengontrol level gula darah, di mana penderita diabetes tidak mampu mencukupinya sendiri karena tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk memecah gula. Keduanya yakin bahwa riset mereka dengan tikus dapat diaplikasikan pada manusia untuk mendapatkan sel pemroduksi insulin murni yang sama. Optimisme yang sama diungkapkan seorang profesor dari Harvard Medical School yang mengirimkan ucapan selamatnya kepada Lim. "Hasil kerja kelompok periset ini ...

Tes lemak perut Anda bagi yang berisiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung !

Peningkatan kadar protein yang dinamakan Retinol Binding Protein (RBP4) mengindikasikan pertumbuhan lemak perut tebal yang secara kuat dikaitkan dengan diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Baru-baru ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Barbara B. Kahn, M.D., Kepala Divisi Diabetes di Beth Israel Deaconess Medical Center , menunjukkan bahwa peningkatan kadar RBP4 memperkirakan adanya resistensi insulin. Resistensi insulin adalah tanda awal risiko diabetes tipe 2 dan peningkatan penyakit jantung. Faktor risiko lain untuk diabetes dan penyakit jantung adalah lemak perut yang tebal. Para dokter menggunakan istilah lemak di sekeliling organ abdomen dengan visceral adiposity . Dapatkah lemak perut menjelaskan kaitan antara RBP4 dan risiko diabetes/penyakit jantung ? Untuk menjelaskannya, tim Kahn bekerjasama dengan para peneliti Matthias Bluher, M.D. dan koleganya di Universitas Leipzig, Jerman. Mereka memperoleh sampel lemak perut tebal dari 196 pasien yang menjalani bedah abdomen. Enam p...