Langsung ke konten utama

Obesitas Meningkatkan Risiko Terjadinya Batu Ginjal

Para peneliti di Universitas Texas-Southwestern Medical Center di Dallas mengemukakan bahwa kelebihan berat badan memiliki kecenderungan yang lebih tinggi atas risiko batu asam urat.

Untuk pertama kalinya penemuan ini menunjukkan hubungan langsung antara batu asam urat dengan kelebihan berat badan. Batu jenis ini ditemukan pada 5% dari pasien  dengan batu ginjal dan pada 30% pada penderita batu ginjal akibat Diabetes Melitus. Diperkirakan 10% warga Amerika terkena batu ginjal pada periode hidupnya.

Batu jenis ini berasal dari timbunan partikel solid dari substansi yang dikeluarkan melalui urin. Pada saat produk sampah di urin tidak diurai secara lengkap, partikel-partikel mikroskopik mulai terbentuk dan lambat laun membentuk batu. Batu ini dapat terbentuk di ginjal atau dapat hancur dan turun ke saluran kemih. Batu yang lebih kecil mungkin dapat keluar dari tubuh secara alami tetapi yang berukuran lebih besar dapat terperangkap di ureter (saluran kemih atas), kandung kemih dan uretra (saluran kemih bawah) yang memungkinkan menutup laju dari urin dan menimbulkan rasa sakit.

Batu asam urat dari ginjal berkembang ketika tingkat keasaman urin terlalu tinggi, biasanya dikarenakan terlalu banyak menjalani diet protein hewani atau ketika tidak adanya jumlah yang cukup dari buffer (penyeimbang) untuk menetralisasi keasaman di dalam urin.

Studi yang dipublikasikan pada Journal Kidney International ini juga mengatakan bahwa batu asam urat juga berhubugan dengan resistensi insulin dan Diabetes Melitus tipe 2 dimana orang dengan obesitas memiliki kecenderungan terjadinya kedua hal di atas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Statin dan kematian akibat serangan jantung

Pasien yang mengalami serangan jantung dan diberi obat statin. dapat menekan kematian sampai 50%, dikatakan tim peneliti dari US. Obat statin yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah terjadinya stoke dan serangan jantung pada waktu yang lama, ternyata penelitian terbaru menyimpulkan bahwa statin bersama-sama dengan aspirin dapat diberikan kepada pasien yang tiba-tiba menderita serangan jantung. Kita sudah mengetahui bahwa terapi jangka lama statin sangat bermanfaat, tetapi penelitian ini menunjukkan bukti-bukti yang lebih baik lagi dari pemberian statin yang ternyata memiliki efek   sebagai kardioprotektif, yang dapat  digunakan sebagai terapi pada serangan jantung yang terjadi secara tiba-tiba, dikatakan dokter ahli jantung Dr. Gregg Fonarow dari Universitas California, Los Angeles. Pasien yang mengalami miokard infark dirumah sakit rutin diberikan statin, hal ini untuk memudahkan administrasi dari pemberian obat di bagian emergency, fonarow menj...

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME Dr. Iwan T. Budiarso , DVM, MSc, Phd, APU Hasil rangkuman Laporan seminar sehari ?Rumah Sakit dan Kesehatan Keselamatan Kerja ? dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-38 RS Persahabatan, Selasa tgl 13 Nopember 2001, yang disajikan Wartawan Kompas, sungguh sangat menarik sekali karena yang disinyalir penyebab Sindrom Gedung Sakit adalah sirkulasi ventilasi yang buruk disamping pula akibat pencemaran Polusi udara asap kendaraan bermotor dan industri, kuman, virus, jamur dan parasit Menurut hasil penelusuran dari kepustakaan peyebab utama Sindrom Gedung Sakit tidak ada hubungannya dengan pencemaran dan infeksi kuman, virus, jamur dan parasit, melainkan karena perbandingan antara jumlah ion negatif dan ion positif dalam udara yang tidak seimbang. Secara normal udara yang sehat dan segar kandungan ion negatif dan ion positif yang ideal minimal adalah dengan perbandingan 5 positif dan 4 negaitf....

Manfaat Imunisasi Influenza pada Pasien Usia Lanjut

Kelompok usia lanjut rentan terhadap berbagai kondisi akut akibat gangguan kesehatan, diantaranya adalah infeksi saluran pernafasan yang merupakan penyebab kematian tertinggi, dikatakan oleh dr. Siti Setiati, SpPD-KGer. Influenza dan komplikasinya mengakibatkan 10.000-40.000 kematian pertahun di AS, 80% diantaranya terjadi pada populasi usia lanjut. Di Indonesia, penyakit sistem pernafasan merupakan penyebab kematian nomor dua (12,7%) (Surkesnas 2001). Menurut Dr. Siti Setiati, manfaat vaksin dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu manfaat medis dan manfaat ekonomis. Manfaat medis dapat dilihat dari berkurangnya kejadian penyulit influenza, menurunnya kejadian rawat inap karena kematian usia lanjut yang masuk rumah sakit akibat penyakit yang terkait dengan infeksi saluran nafas. Manfaat ekonomis, ditinjau dari besarnya dana yang dapat dihemat karena vaksinasi. Menurunnya rawat jalan dan rawat inap. Beberapa peneliti observasional menunjukkan bahwa vaksin sama efektifnya untuk u...