Langsung ke konten utama

Hidup Sehat Tanpa disertai Penambahan Berat Badan

Hasil penelitian yang berlangsung lama, dilaporkan Miranda Hiti dari WebMD Medical News bahwa, banyak orang yang memiliki body mass index (BMI) normal saat usia pertengahan menjadi overweight atau bahkan menjadi obese saat bertambahnya usia.

Hasil penelitian yang didapatkan menjelaskan bahwa:
- antara sepersepuluh sampai seperempat mengalami overweight dalam 4 tahun
- lebih dari setengah mengalami overweight dalam 30 tahun.

Laporan penelitian ini dimuat dalam Annals of Internal Medicine, berdasarkan penelitian Ramachandran Vasan, MD dari Framingham Heart Study.

Penelitian Vasan melibatkan lebih dari 3.700 laki-laki dan perempuan kulit putih. Para partisipan dinilai BMI-nya setidaknya dua kali, setelah 4 tahun dan setelah 30 tahun penelitian.

Pada usia pertengahan laki-laki mengalami pertambahan berat badan yang relatif lebih cepat. Setelah 4 tahun, lebih dari seperempat dari laki-laki dengan BMI yang normal menjadi overweight. Untuk laki-laki yang memiliki BMI  normal dan overweight, kejadian obes naik  mencapai 9%  dalam 4 tahun.

Persentase lebih kecil pada wanita (14%-19%) menjadi overweight dalam waktu 4 tahun. Antara 5% sampai 9% wanita dengan BMI normal dan overweight menjadi obes dalam 4 tahun, hasil penelitian menjelaskan.

Setelah penelitian berlangsung selama 30 tahun, hasilnya adalah:
- lebih dari setengah dari seluruh partisipan menjadi overweight
- sekitar seperempat dari partisipan menjadi obes
- satu dari 10 partisipan menjadi sangat gemuk.

Untuk waktu yang lebih lama  presentase laki-laki dan perempuan untuk menjadi overweight ataupun obes tampaknya sama. Orang yang overweight pada saat penelitian dimulai tampak akan menjadi obes.

Penyakit jantung, beberapa kanker dan osteoartritis adalah beberapa kondisi yang sangat erat hubungannya dengan masalah berat badan, tentunya tidak semua orang yang mengalami overweight memiliki masalah kesehatan.

Secara cepat, seringkali orang kehilangan bentuk tubuhnya saat mereka bertambah usia. Hal yang mempengaruhinya adalah presentasi lemak tubuh yang bertambah. Olah raga adalah salah satu jalan untuk mengatur atau membangun massa otot.

Diet makan makanan yang disukai secara teratur dapat dilakukan, Banyak ahli kesehatan menganjurkan untuk melakukan diet cara lama daripada mengikuti diet model baru.

Pemerintah US merekomendasikan langkah-langkah hidup sehat:
- Lakukan sedikitnya 30 menit untuk olahraga 5 kali atau lebih per minggu
- Pilih makanan yang mengandung serat sedikitnya setengah porsi dari yang dimakan
- Makan campuran 5 sampai 9 jenis buah dan sayuran setiap hari
- Kurangi sumber protein termasuk daging, unggas, ikan dan kacang-kacangan
- Pilih produk rendah lemak atau bebas lemak.
- Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, dan kolesterol.

Dan jangan dilupakan masalah kalori. akan lebih baik melakukan pembakaran kalori dibandingkan mengurangi jumlah kalori yang dimakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Statin dan kematian akibat serangan jantung

Pasien yang mengalami serangan jantung dan diberi obat statin. dapat menekan kematian sampai 50%, dikatakan tim peneliti dari US. Obat statin yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah terjadinya stoke dan serangan jantung pada waktu yang lama, ternyata penelitian terbaru menyimpulkan bahwa statin bersama-sama dengan aspirin dapat diberikan kepada pasien yang tiba-tiba menderita serangan jantung. Kita sudah mengetahui bahwa terapi jangka lama statin sangat bermanfaat, tetapi penelitian ini menunjukkan bukti-bukti yang lebih baik lagi dari pemberian statin yang ternyata memiliki efek   sebagai kardioprotektif, yang dapat  digunakan sebagai terapi pada serangan jantung yang terjadi secara tiba-tiba, dikatakan dokter ahli jantung Dr. Gregg Fonarow dari Universitas California, Los Angeles. Pasien yang mengalami miokard infark dirumah sakit rutin diberikan statin, hal ini untuk memudahkan administrasi dari pemberian obat di bagian emergency, fonarow menj...

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME Dr. Iwan T. Budiarso , DVM, MSc, Phd, APU Hasil rangkuman Laporan seminar sehari ?Rumah Sakit dan Kesehatan Keselamatan Kerja ? dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-38 RS Persahabatan, Selasa tgl 13 Nopember 2001, yang disajikan Wartawan Kompas, sungguh sangat menarik sekali karena yang disinyalir penyebab Sindrom Gedung Sakit adalah sirkulasi ventilasi yang buruk disamping pula akibat pencemaran Polusi udara asap kendaraan bermotor dan industri, kuman, virus, jamur dan parasit Menurut hasil penelusuran dari kepustakaan peyebab utama Sindrom Gedung Sakit tidak ada hubungannya dengan pencemaran dan infeksi kuman, virus, jamur dan parasit, melainkan karena perbandingan antara jumlah ion negatif dan ion positif dalam udara yang tidak seimbang. Secara normal udara yang sehat dan segar kandungan ion negatif dan ion positif yang ideal minimal adalah dengan perbandingan 5 positif dan 4 negaitf....

Manfaat Imunisasi Influenza pada Pasien Usia Lanjut

Kelompok usia lanjut rentan terhadap berbagai kondisi akut akibat gangguan kesehatan, diantaranya adalah infeksi saluran pernafasan yang merupakan penyebab kematian tertinggi, dikatakan oleh dr. Siti Setiati, SpPD-KGer. Influenza dan komplikasinya mengakibatkan 10.000-40.000 kematian pertahun di AS, 80% diantaranya terjadi pada populasi usia lanjut. Di Indonesia, penyakit sistem pernafasan merupakan penyebab kematian nomor dua (12,7%) (Surkesnas 2001). Menurut Dr. Siti Setiati, manfaat vaksin dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu manfaat medis dan manfaat ekonomis. Manfaat medis dapat dilihat dari berkurangnya kejadian penyulit influenza, menurunnya kejadian rawat inap karena kematian usia lanjut yang masuk rumah sakit akibat penyakit yang terkait dengan infeksi saluran nafas. Manfaat ekonomis, ditinjau dari besarnya dana yang dapat dihemat karena vaksinasi. Menurunnya rawat jalan dan rawat inap. Beberapa peneliti observasional menunjukkan bahwa vaksin sama efektifnya untuk u...