Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label kesehatan pria

Vitamin Antioksidan dan Mineral dapat Mencegah Kanker Prostat

Hasil penelitian menjelaskan bahwa mengkonsumsi vitamin antioksidan dan mineral dapat menurunkan kejadian kanker prostat pada sejumlah laki-laki dengan ditandai kadar Prostat Spesific Antigen (PSA) normal. Dr Francois Meyer dari Laval University Cencer Research Center , Quebec City dan timnta menilai apakah terdapat hubungan antara antioksidan (seperti vitamin C dan betakaroten) dan mineral (selenium dan zink) yang dikonsumsi sehari-hari dapat menekan kejadian kanker prostat atau mempengaruhi pertanda biokimia pada tubuh. Klik judul untuk membaca selanjutnya...

Merokok dan Kegemukan Menimbulkan Risiko Kematian

Setiap orang tahu merokok dan gemuk, tidak sehat bagi Anda. Saat ini baru studi menunjukkan peluang kematian awal tertinggi adalah pada perokok gemuk. Laporan ini diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition . Kegemukan dan merokok sendiri adalah faktor risiko kesehatan penting, kata pimpinan penelitian Annemarie Koster, seorang ahli epidemiologi di US Nasional Institute on Aging . Kami menemukan bahwa merokok dan kegemukan adalah  prediktor independen dari kematian, tetapi secara khusus merokok dan gemuk yang meningkatkan risiko kematian.

Serat dapat Mencegah Kanker Kolon

Serat selalu direkomendasikan sebagai suatu makanan yang penting dalam diet kesehatan, namun penelitian baru-baru ini menunjukkan kegunaan lain yang lebih bermanfaat dari serat yaitu diet tinggi serat ternyata dapat membantu mencegah terjadinya kanker kolon. Dilaporkan dari sebuah artikel pada Harvard Men"s Health Watch , makan sejumlah besar serat dapat menekan terjadinya kanker kolon sebanyak 40%, Institute Medicine merekomendasikan sejumlah laki-laki yang berusia kurang dari 50 tahun untuk mengkonsumsi 38 gram serat setiap harinya, sedangkan  laki-laki yang berusia lebih dari 50 tahun mengkonsumsi serat sebanyak 30 gram perhari. Sebuah artikel juga menulis suatu penelitian lain yang menunjukkan bahwa diet banyak serat memberi manfaat kesehatan untuk menekan risiko diabetes, penyakit jantung dan masalah pencernaan. Sebagai contoh, peneliti dari Harvard menemukan bahwa laki-laki yang makan banyak serat (rata-rata sekitar 28,9 gram per hari) mengalami 41 % lebih rendah terjadi...

Sunat pria menurunkan risiko infeksi HIV

Artikel kesehatan pria menunjukkan pentingnya sunat dalam membantu pencegahan dan penyebaran HIV/AIDS.Selain manfaat sunat terhadap seksualitas . Studi epidemiologi non acak menjelaskan bahwa pria yang tidak disunat dapat terpapar risiko infeksi HIV lebih tinggi setelah melakukan hubungan badan. Telah dinyatakan bahwa sunat dapat mengurangi risiko infeksi dengan menghilangkan epitel non keratin pada jaringan kulit dalam dan jaringan dengan proporsi tinggi sel-sel target HIV. Trial acak pertama dilakukan di daerah sub sahara Afrika setelah sebelumnya menunjukkan pengurangan sebesar 60 % laju infeksi HIV pada pria yang disunat. Gray dan koleganya dari John Hopkins University Bloomberg School of Public Health melaporkan hasil trial acak prospektif kedua di daerah sub Sahara Afrika ini dalam jurnal Lancet edisi Februari 2007. Studi melibatkan 4.99 pria negatif HIV berumur antara 15 samapi 49 tahun dari distrik Rukai di Uganda. Semua pria menjalani uji dan konseling dan mereka diaca...

Efek sunat pada seksualitas

Telah terjadi debat dan saran mengenai apakah sunat mempengaruhi sensasi seksual pada organ pria, namun tidak ada beberapa studi relevan yang menguji konsekuensi yang mungkin dari prosedur ini. Korea utara adalah salah satu negara yang laju sunatnya tertinggi di dunia dan kebanyakan tidak dilakukan pada masa kanak-kanak. Hal ini merupakan kesempatan unik untuk menguji efek sunat orang dewasa pada seksualitas. Sebuah studi prospektif dilakukan untuk membandingkan pria yang disunat dan tidak dan membandingkan kehidupan seksual mereka sebelum dan sesudah disunat. Studi yang dilakukan oleh D. Kim dan M.G Pang dari Gyungki-Do Korea, dipublikasikan pada BJU Int. edisi Maret 2007. Studi melibatkan 373 pria aktif secara seksual berumur 30-57 tahun yang 255 pria diantaranya disunat (umur rata-rata 37,1 tahun) dan 118 pria tidak disunat (umur rata-rata 38,2 tahun). Dari 255 pria disunat, 138 pria adalah yang aktif secara seksual sebelum sunat, dan semuanya disunat setelah umur 20 tahun. Untuk ...

Sleep apnea sebabkan disfungsi ereksi

Sahabat Sehat - Berikut ini kami informasikan mengenai terjadinya sleep apnea (henti nafas saat tidur) dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi ereksi . Apnea dari bahasa Yunani (Greek) berarti tidak bernafas. Terdapat 3 tipe apnea yaitu obstuktif, sentral dan campuran. Tipe obstruktif menjadi tipe terbanyak yang sering terjadi. Meskipun penyebabnya bermacam-macam, sleep apnea ini dapat terjadi berulang kali saat tidur, kejadiannya dapat hingga ratusan kali tiap malam dengan waktu yang bervariasi. Obstructive sleep apnea (OSA) dapat disebabkan hambatan aliran udara (contoh: lidah jatuh kebelakang saat tidur) sehingga menutup aliran udara tenggorokan. Pada Central sleep apnea , aliran udara tidak dihambat namun otak gagal memberikan sinyal ke otot pernafasan. Sedangkan mixed apnea merupakan kombinasi keduanya. Akibat dari terjadinya henti nafas yang berulang, penderita akan sering terbangun (terjaga) sehingga kualitas tidurnya menjadi rendah. Penyebab sleep apnea lainnya adalah or...

Tidur lebih banyak, testosteron meningkat

Menurut studi dari Universitas Chicago, semakin banyak tidur pada pria tua akan meningkatkan kadar testosteron mereka. Kadar testosteron pada pria sehat menurun sejalan dengan umur. Kualitas dan kuantitias tidur akan menurun juga bila umur bertambah. Hal ini menjadi tujuan studi yang pengukuran perbedaan lamanya tidur pria dewasa sehat apakah akan mempengaruhi kadar testosteron pada pagi hari. Studi ini dipublikasikan pada jurnal SLEEP tanggal 1 April 2007. SLEEP adalah jurnal resmi Associated Professional Sleep Societies , LLC, sebuah kerja sama American Academy of Sleep Medicine (AASM) dan the Sleep Research Society . Studi yang dipimpin oleh Plamen Penev, MD, PhD., dilakukan pada 12 pria sehat berumur antara 64 sampai 74 tahun. Tiga sampel darah pagi hari dikumpulkan untuk pengukuran testosteron bebas dan total. Sebagai tambahan dilakukan pengukuran polisomnografi, memonitor aktivitas lengan selama enam sampai sembilan jam untuk menentukan jumlah tidur malam hari partisipan da...