Rencana Pemprov DKI memajukan jam masuk sekolah dari pukul 07.00 menjadi pukul 06.30 bisa menghambat perkembangan otak maupun fisik para pelajar. Memajukan jam masuk sekolah berarti mengurangi jam tidur para pelajar. Ini adalah kebijakan yang memindahkan masalah, bukan menyelesaikan masalah. Akar masalah terjadi kemacetan di Jakarta bukan karena anak-anak sekolah. Jadi bukan dengan cara memajukan jam sekolah sebagai solusinya.
Menurut dr Andreas Prasaja, RPSGT (dokter ahli masalah tidur),
Menurut dr Andreas Prasaja, RPSGT (dokter ahli masalah tidur),
Anak-anak, khususnya remaja, saat ini mengalami kekurangan tidur kronis akibat jadwal kegiatan yang tidak memperhatikan jam biologis/irama sirkadian. Jam biologis remaja berbeda dengan orang dewasa. Saat orang tuanya mulai mengantuk di jam 22:00, mereka sedang berada dalam kondisi segar penuh vitalitas, dan baru mengantuk setelah lewat malam. Kebutuhan tidur mereka pun lebih panjang, yaitu 8,5-9,25 jam. Padahal mereka harus bangun pagi hari mengejar jam 7:00 pagi untuk masuk sekolah.
Banyak remaja kita yang berada dalam kondisi kurang tidur. Di pagi hari mereka begitu sulit dibangunkan, dan sepanjang hari di sekolah mereka sulit mengarahkan konsentrasi secara penuh. Beberapa diantaranya bahkan tertidur di dalam kelas. Kekerasan, kenakalan dan masalah emosional pada remaja juga diperberat oleh kondisi kurang tidur ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Foundation (Amerika) menunjukkan bahwa anak-anak yang cukup tidur (+ 8 jam sehari,) mempunyai prestasi akademis yang lebih baik dibanding yang kurang tidur. Sementara penelitian lainnya di Universitas Minnesota membuktikan manfaat menggeser jam masuk dari jam 7:15 menjadi 8:40. Para ahli bahkan terkejut dengan banyaknya kemajuan yang dialami para mahasiswa hanya dengan menambahkan kurang dari satu jam tidur setiap harinya. Prof. Dement mencatat perubahan pada salah seorang mahasiswinya yang mengatakan bahwa dosen kuliah paginya kini tidak lagi membosankan setelah ia mencukupi kebutuhan tidurnya.
Mary Carskadon, PhD, seorang ahli di bidang tidur remaja merumuskan beberapa manfaat kecukupan tidur bagi remaja:
- Tidak mudah mengalami depresi.
- Mengurangi kenakalan remaja.
- Nilai akademik yang lebih baik.
- Mengurangi angka ketidak hadiran di kelas.
- Mengurangi resiko mengalami kecelakaan lalu lintas akibat kantuk.
- Prestasi olah raga yang lebih baik.
- Daya tahan terhadap penyakit infeksi yang lebih kuat.
- Mengurangi resiko berbagai gangguan metabolik, termasuk obesitas.
Tidur memegang peranan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kita melakukan kesalah besar jika tidak memperhatikan kesehatan tidur. Untuk itu, saya sebagai seorang dokter, orang tua dan warga Jakarta, memohon pada pemerintah DKI Jakarta untuk mempertimbangkan kualitas anak-anak kita dalam membuat kebijakan untuk mengatasi kemacetan di ibu kota.

Gw sangat setuju kalu anak sekolah masuk pagi. Dan gw pikir gak ada pengaruhnya sama waktu tidur...
BalasHapusYang penting bisa diatur agar anak tidak kurang tidur akibat tidur larut malam. Semoga selalu sehat untuk keluarga Anda.
BalasHapus