Jutaan orang mengkonsumsi ikan karena mengadung rendah lemak, vitamin dan kaya akan sumber protein, sebagian orang juga mengkonsumsi makanan ini karena rasa ikan ataupun makanan laut lainnya yang enak. Namun diet tinggi makanan seafood ini ternyata menimbulkan masalah, banyak peneliti memuji manfaat dari seafood ini namun pendapat lain mengatakan bahwa kandungan racun merkuri yang terdapat pada ikan lebih membahayakan dibandingkan manfaatnya.
Terdapat kabar baik bagi para kuliner khususnya pencinta makanan seafood. Peneliti dari Universitas Kedokteran Rush di Chicago melaporkan bahwa makan ikan sekali seminggu berhubungan dengan perlambatan fungsi kognitif pada orang yang telah berusia diatas 65 tahun.
Klik judul untuk membaca selanjutnya...
Dibandingkan dengan berita baik yang didapatkan pada hasil penelitian 2002 yang dilakukan oleh Institute Penelitian Kesehatan Masyarakat Universitas Kuopio Finlandia, yang menjelaskan bahwa laki-laki yang meninggal dengan kadar merkuri yang paling tinggi ternyata juga rata-rata kematian paling tinggi berasal dari penyakit jantung.
Ikan yang masa hidupnya lebih lama, seperti tuna dan ikan todak ternyata memiliki kadar merkuri yang paling tinggi. Ikan menyerap merkuri yang berasal dari kotoran air dan dari makanan alga. Orang yang kadar merkurinya tinggi disebut keracunan merkuri, keadaan ini dapat menyebabkan gangguan fisik dan neurologi.
Merkuri merupakan zat yang berbahaya bila terdapat pada ibu yang sedang hamil. tingginya kadar merkuri dapat mempengaruhi perkembangan syaraf bagi bayi yang dikandungnya. Anak-anak yang keracunan merkuri memiliki risiko tinggi mengalami kecacatan, dan terganggunya fungsi motorik. Pusat kesehatan anak dan lingkungan di Mount Sinai School of medicine menjelaskan bahwa pada artikel yang dipublikasikan oleh Environmental Health Perspective Februari tahun ini, dikatakan sebanyak 300.000 sampai 600.000 anak-anak di Amerika yang baru lahir tiap tahunnya mengalami kemunduran IQ akibat keracunan merkuri sehingga menyebabkan kerugian negara sebanyak $8,7 milyar US.
Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency menganjurkan bagi wanita dan anak-anak yang berusia dini untuk tidak mengkonsumsi ikan hiu, ikan todak, king makarel karena semua ikan tersebut mengadung tinggi merkuri. Pemerintah US mengatakan wanita dan anak-anak dapat makan lebih dari 12 ons setiap minggunya ikan dan kerang yang mengadung rendah merkuri, seperti ikan tuna putih, salmon dan udang.
Penelitian yang dilakukan oleh 1.02 ibu dan anak di pulau Atlantik Utara Februari 2004 didapatkan sinyal elektrik di otak pada anak-anak yang terppar merkuri tidak menunjukkan transmisi secepat anak-anak yang tidak terpapar. Selain itu mercuri juga menyebabkan denyut jantung anak-anak menjadi lebih lemah. Namun bagi ibu yang banyak makan ikan tidak menunjukkan efek yang jelas seperti yang terlihat pada anak-anak.
Dr. David Permutter, seorang ahli neurologis dari Naples, Fla mengatakan bahwa wanita yang masih berusia produktif sebaikknya tidak makan banyak ikan. Kami menemukan tiga dari empat orang setiap minggunya mengalami keracunan mercuri, anak-anak akan menunjukkan gejala hiperaktifitas sedangkan untuk orang yang lebih tua mengalami gangguan kognitif, ia mengatakan. Permutter, dan beberapa ahli lainnya mengatakan banyak orang yang tidak mempermasalahkan merkuri sebagai problem kesehatannya.
Philip W. Davidson, selama 15 tahun mempelajari anak-anak yang lahir dan tinggal di Seychlles dimana para ibu yang sedang mengandung banyak mengkonsumsi ikan, namun ia tidak melihat efek yang terlalu merugikan, sehingga menurutnya sebaiknya orang tidak cepat memutuskan untuk tidak mengkonsumsi ikan.
Davidson adalah seorang dokter spesialis anak di Universitas Rochester, ia mengatakan tidak cukup bukti bagi penduduk Amerika untuk tidak mengkonsumsi ikan karena terdapat kandungan merkurinya. Menurutnya kandungan nutrisi di dalam ikan sangat baik bagi kesehatan.
Davidson melakukan penelitian sejak 1990 di Seychelles, Archipelago, Afrika. Penelitian dilakukan terhadap ibu yang berusia produktif dan sedang hamil, rata-tara wanita disana mengkonsumsi 12 potong ikan perminggunya.
Ibu-ibu yang mengkonsumsi makanan laut seperti tuna makarel, kordonye dan makanan laut lainnya memiliki kadar merkuri yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata penduduk Amerika, Rata-rata wanita Seychelles memiliki kadar merkuri 6 ppm, sedangkan penduduk Amerika hanya sekitar 1 ppm, namun merkuri yang terdapat pada wanita Seychelles tidak menunjukkan efek yang membahayakan kesehatannya.
Peneliti juga menilai 700 anak di sana, hanya 64 yang mengalami gangguan kognitif, persepsi, dan memori. Anak-anak yang diteliti berusia dibawah 15 tahun. Sampai saat ini telah 6 kali diteliti namun efek burk daru merkuri tidak dapat jelas terlihat, tambah David.
Efek merkuri berbeda untuk setiap orang
Permuller mengatakan tidak dapat dibuat ketentuan kadar tertinggi dari merkuri yang aman bagi kesehatan, sebab efek merkuri untuk setiap orang tidak sama, bnyak orang yang dengan kadar yang sangat rendah sudah menunjukkan gejala. Namun bagi mereka yang masih toleran dengan kadar yang tinggi sebaiknya juga berhati-hati.
Terdapat kabar baik bagi para kuliner khususnya pencinta makanan seafood. Peneliti dari Universitas Kedokteran Rush di Chicago melaporkan bahwa makan ikan sekali seminggu berhubungan dengan perlambatan fungsi kognitif pada orang yang telah berusia diatas 65 tahun.
Klik judul untuk membaca selanjutnya...
Dibandingkan dengan berita baik yang didapatkan pada hasil penelitian 2002 yang dilakukan oleh Institute Penelitian Kesehatan Masyarakat Universitas Kuopio Finlandia, yang menjelaskan bahwa laki-laki yang meninggal dengan kadar merkuri yang paling tinggi ternyata juga rata-rata kematian paling tinggi berasal dari penyakit jantung.
Ikan yang masa hidupnya lebih lama, seperti tuna dan ikan todak ternyata memiliki kadar merkuri yang paling tinggi. Ikan menyerap merkuri yang berasal dari kotoran air dan dari makanan alga. Orang yang kadar merkurinya tinggi disebut keracunan merkuri, keadaan ini dapat menyebabkan gangguan fisik dan neurologi.
Merkuri merupakan zat yang berbahaya bila terdapat pada ibu yang sedang hamil. tingginya kadar merkuri dapat mempengaruhi perkembangan syaraf bagi bayi yang dikandungnya. Anak-anak yang keracunan merkuri memiliki risiko tinggi mengalami kecacatan, dan terganggunya fungsi motorik. Pusat kesehatan anak dan lingkungan di Mount Sinai School of medicine menjelaskan bahwa pada artikel yang dipublikasikan oleh Environmental Health Perspective Februari tahun ini, dikatakan sebanyak 300.000 sampai 600.000 anak-anak di Amerika yang baru lahir tiap tahunnya mengalami kemunduran IQ akibat keracunan merkuri sehingga menyebabkan kerugian negara sebanyak $8,7 milyar US.
Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency menganjurkan bagi wanita dan anak-anak yang berusia dini untuk tidak mengkonsumsi ikan hiu, ikan todak, king makarel karena semua ikan tersebut mengadung tinggi merkuri. Pemerintah US mengatakan wanita dan anak-anak dapat makan lebih dari 12 ons setiap minggunya ikan dan kerang yang mengadung rendah merkuri, seperti ikan tuna putih, salmon dan udang.
Penelitian yang dilakukan oleh 1.02 ibu dan anak di pulau Atlantik Utara Februari 2004 didapatkan sinyal elektrik di otak pada anak-anak yang terppar merkuri tidak menunjukkan transmisi secepat anak-anak yang tidak terpapar. Selain itu mercuri juga menyebabkan denyut jantung anak-anak menjadi lebih lemah. Namun bagi ibu yang banyak makan ikan tidak menunjukkan efek yang jelas seperti yang terlihat pada anak-anak.
Dr. David Permutter, seorang ahli neurologis dari Naples, Fla mengatakan bahwa wanita yang masih berusia produktif sebaikknya tidak makan banyak ikan. Kami menemukan tiga dari empat orang setiap minggunya mengalami keracunan mercuri, anak-anak akan menunjukkan gejala hiperaktifitas sedangkan untuk orang yang lebih tua mengalami gangguan kognitif, ia mengatakan. Permutter, dan beberapa ahli lainnya mengatakan banyak orang yang tidak mempermasalahkan merkuri sebagai problem kesehatannya.
Philip W. Davidson, selama 15 tahun mempelajari anak-anak yang lahir dan tinggal di Seychlles dimana para ibu yang sedang mengandung banyak mengkonsumsi ikan, namun ia tidak melihat efek yang terlalu merugikan, sehingga menurutnya sebaiknya orang tidak cepat memutuskan untuk tidak mengkonsumsi ikan.
Davidson adalah seorang dokter spesialis anak di Universitas Rochester, ia mengatakan tidak cukup bukti bagi penduduk Amerika untuk tidak mengkonsumsi ikan karena terdapat kandungan merkurinya. Menurutnya kandungan nutrisi di dalam ikan sangat baik bagi kesehatan.
Davidson melakukan penelitian sejak 1990 di Seychelles, Archipelago, Afrika. Penelitian dilakukan terhadap ibu yang berusia produktif dan sedang hamil, rata-tara wanita disana mengkonsumsi 12 potong ikan perminggunya.
Ibu-ibu yang mengkonsumsi makanan laut seperti tuna makarel, kordonye dan makanan laut lainnya memiliki kadar merkuri yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata penduduk Amerika, Rata-rata wanita Seychelles memiliki kadar merkuri 6 ppm, sedangkan penduduk Amerika hanya sekitar 1 ppm, namun merkuri yang terdapat pada wanita Seychelles tidak menunjukkan efek yang membahayakan kesehatannya.
Peneliti juga menilai 700 anak di sana, hanya 64 yang mengalami gangguan kognitif, persepsi, dan memori. Anak-anak yang diteliti berusia dibawah 15 tahun. Sampai saat ini telah 6 kali diteliti namun efek burk daru merkuri tidak dapat jelas terlihat, tambah David.
Efek merkuri berbeda untuk setiap orang
Permuller mengatakan tidak dapat dibuat ketentuan kadar tertinggi dari merkuri yang aman bagi kesehatan, sebab efek merkuri untuk setiap orang tidak sama, bnyak orang yang dengan kadar yang sangat rendah sudah menunjukkan gejala. Namun bagi mereka yang masih toleran dengan kadar yang tinggi sebaiknya juga berhati-hati.
Komentar
Posting Komentar