Gen dari ayah dan ibu dapat memicu terjadinya gangguan pre-eklampsia pada kehamilan, kesimpulan dari hasil suatu penelitian.Peneliti dari Universitas Bergen di Norwegia mendapatkan anak perempuan yang lahir dari wanita yang menderita pre-eklampsia mengalami lebih dari dua kali berisiko menderita kelainan dibandingkan yang lainnya.
Laki-laki yang lahir dari ibu yang mengalami pre-eklampsia juga memiliki peningkatan risiko menurunkan preeklampsia pada anaknya kelak. Namun para ahli tetap menekankan faktor penyebab lain dari pre-eklampsia, yaitu usia kehamilan ibu diatas 40 tahun, dan obesitas, berperan penting.
Pre-eklampsia menyebabkan gangguan fatal pada plasenta, sehingga nutrisi dan oksigen yang digunakan untuk mengirim makanan kepada bayi terganggu, dapat menyebabkan kematian dari janin, selain itu tekanan darah yang tinggi akan mempengaruhi ginjalnya.
satu atau lebih dari 10 wanita hamil dapat menyebabkan pre-eklampsia, dan memiliki potensial mematikan sebanyak 5 wanita hamil dan lebih dari 600 bayi setiap tahunnya di UK.
Para peneliti sampai saat ini tidak benar-benar mengerti penyebabnya, walaupun diketahui penyebabnya adalah karena ada riwayat keluarga, usia diatas 40 tahun, dan kehamilan pertama kali.
Hasil penelitian yang dipubikasikan pada Jurnal British Medical, menyelidiki 238,617 wanita dan 158,340 laki-laki yang berisiko menurunkan kejadian pre-eklampsia. Mereka mendapatkan wanita memiliki peningkatan 2,2 berisiko mengalami kehamilan dengan pre-eklampsia dan laki-laki menurunkan risiko pre-eklampsia 1,5 kali.
Profersor Rolv Skjaerven mengatakan, hasil penelitian ini mendukung teori bahwa gen dari ayah dan ibu mempengaruhi terjadinya pre-eklampsi. Risiko yang dipengaruhi oleh ibu lebih tinggi sebab mereka membawa gen yang rentan dari ibunya dan juga mengirimkan gen dari dirinya sendiri untuk dikirim kepada anaknya yang belum lahir. Risiko yang diturunkan dari ayah lebih rendah sebab hanya gen yang diturunkan dari dirinya yang akan dikirimkan kepada anaknya yang masih dikandungan.
Kita mengetahui bahwa riwayat keluarga berisiko tinggi menyebabkan pre-eklampsia, namun faktor lain yang penting dan juga mempengaruhi adalah obesitas dan usia diatas 40 tahun.
Seorang peneliti, Dr Fiona Denison mengatakan, kita dapat melakukan penanganan terhadap timbulnya gejala pre-eklampsia dan menurunkan tekanan darah secara cepat, tetapi sampai saat ini tidak ada yang mengetahui akar permasalahan terjadinya pre-eklampsi pada ibu hamil.
Laki-laki yang lahir dari ibu yang mengalami pre-eklampsia juga memiliki peningkatan risiko menurunkan preeklampsia pada anaknya kelak. Namun para ahli tetap menekankan faktor penyebab lain dari pre-eklampsia, yaitu usia kehamilan ibu diatas 40 tahun, dan obesitas, berperan penting.
Pre-eklampsia menyebabkan gangguan fatal pada plasenta, sehingga nutrisi dan oksigen yang digunakan untuk mengirim makanan kepada bayi terganggu, dapat menyebabkan kematian dari janin, selain itu tekanan darah yang tinggi akan mempengaruhi ginjalnya.
satu atau lebih dari 10 wanita hamil dapat menyebabkan pre-eklampsia, dan memiliki potensial mematikan sebanyak 5 wanita hamil dan lebih dari 600 bayi setiap tahunnya di UK.
Para peneliti sampai saat ini tidak benar-benar mengerti penyebabnya, walaupun diketahui penyebabnya adalah karena ada riwayat keluarga, usia diatas 40 tahun, dan kehamilan pertama kali.
Hasil penelitian yang dipubikasikan pada Jurnal British Medical, menyelidiki 238,617 wanita dan 158,340 laki-laki yang berisiko menurunkan kejadian pre-eklampsia. Mereka mendapatkan wanita memiliki peningkatan 2,2 berisiko mengalami kehamilan dengan pre-eklampsia dan laki-laki menurunkan risiko pre-eklampsia 1,5 kali.
Profersor Rolv Skjaerven mengatakan, hasil penelitian ini mendukung teori bahwa gen dari ayah dan ibu mempengaruhi terjadinya pre-eklampsi. Risiko yang dipengaruhi oleh ibu lebih tinggi sebab mereka membawa gen yang rentan dari ibunya dan juga mengirimkan gen dari dirinya sendiri untuk dikirim kepada anaknya yang belum lahir. Risiko yang diturunkan dari ayah lebih rendah sebab hanya gen yang diturunkan dari dirinya yang akan dikirimkan kepada anaknya yang masih dikandungan.
Kita mengetahui bahwa riwayat keluarga berisiko tinggi menyebabkan pre-eklampsia, namun faktor lain yang penting dan juga mempengaruhi adalah obesitas dan usia diatas 40 tahun.
Seorang peneliti, Dr Fiona Denison mengatakan, kita dapat melakukan penanganan terhadap timbulnya gejala pre-eklampsia dan menurunkan tekanan darah secara cepat, tetapi sampai saat ini tidak ada yang mengetahui akar permasalahan terjadinya pre-eklampsi pada ibu hamil.

Komentar
Posting Komentar