Mengisap rokok tembakau terkenal sebagai faktor risiko untuk tumbuhan abnormal pada leher rahim. Hal ini terjadi karena senyawa penyebab kanker dalam asap rokok mengumpulkan dalam mukosa di dubur dan kelamin. Tidak mengejutkan, 64% perempuan yang merokok mempunyai tumbuhan prakanker di dubur, tidak tergantung pada status HIV-nya.
Dengan diperhatikan banyak faktor, perempuan dengan jenis HPV terkait dengan risiko tinggi terhadap perkembangan kanker (misalnya HPV-16, HPV-18 dan seterusnya) dalam dubur adalah antara tujuh dan sepuluh kali lebih mungkin mempunyai lesi prakanker dibandingkan perempuan yang tidak terdeteksi HPV.
Tim penelitian menemukan bahwa 80% perempuan HIV-positif mempunyai HPV dubur. Lagi pula, tingkat HPV pada dubur hampir 50% lebih tinggi dibandingkan HPV pada leher rahim. Menurut peneliti, hal ini memberi kesan bahwa “HPV kemungkinan lebih umum di dubur atau berada dalam tingkat yang lebih tinggi di dubur dan oleh karena itu lebih mudah terdeteksi.”
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menggarisbawahi masalah displasia dan kanker dubur pada perempuan HIV-positif. Penelitian ini juga mendukung kebutuhan akan tes Pap dubur secara berkala pada perempuan dan laki-laki dengan HIV.
Dengan diperhatikan banyak faktor, perempuan dengan jenis HPV terkait dengan risiko tinggi terhadap perkembangan kanker (misalnya HPV-16, HPV-18 dan seterusnya) dalam dubur adalah antara tujuh dan sepuluh kali lebih mungkin mempunyai lesi prakanker dibandingkan perempuan yang tidak terdeteksi HPV.
Tim penelitian menemukan bahwa 80% perempuan HIV-positif mempunyai HPV dubur. Lagi pula, tingkat HPV pada dubur hampir 50% lebih tinggi dibandingkan HPV pada leher rahim. Menurut peneliti, hal ini memberi kesan bahwa “HPV kemungkinan lebih umum di dubur atau berada dalam tingkat yang lebih tinggi di dubur dan oleh karena itu lebih mudah terdeteksi.”
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menggarisbawahi masalah displasia dan kanker dubur pada perempuan HIV-positif. Penelitian ini juga mendukung kebutuhan akan tes Pap dubur secara berkala pada perempuan dan laki-laki dengan HIV.

Komentar
Posting Komentar