Penggunaan pemanis rendah kalori saat ini sangat berkembang, dari survey tahun 2004 di USA diperkirakan hampir sebanyak 180 juta warga Amerika dewasa menggunakan ataupun mengkonsumsi zat ini. Pemanis ini banyak digunakan pada produk minuman dikarenakan mempunyai keuntungan selain rasa masih yang kuat juga tanpa mengandung kalori, sehingga dapat digunakan pada orang dengan obesitas maupun diabetes mellitus.
Secara umum ada 2 jenis pemanis, kelompok yang pertama adalah pemanis yang mempunyai potensi tinggi, Saat ini ada 5 pemanis rendah kalori yang diberikan ijin edar adi USA, yaitu meliputi: acesulfame-K, aspartame, neotame, saccharin dan sucralose, sedangkan yang tidak dipakai di USA yaitu meliputi: alitame, cyclamate, dan stevia (steviol glycosides). Sedangkan kelompok kedua adalah pemanis yang sering dikelompokkan sebagai “sugar replacer”, yaitu meliputi gula alcohol, seperti; sorbitol, mannitol, xylitol, isomalt, erythritol, lactitol, maltitol, dan 2 jenis terbaru yaitu: trehalose, dan tagatose.
Secara umum penggunaan pemanis ini harus dengan dosis di abwah ADI (acceptable daily intake). ADI ini merupakan dosis di mana orang dapat mengkonsumsi pemanis dalam jangka waktu yang lama tanpa menimbulkan efek ataupun risiko efek negatif. Besarnya ADI ini biasanya adalah sekitar 1/100 dari dosis maksimum yang tidak memberikan efek negatif.
a. Aspartame.
Aspartame diketemukan pada tahun 1965. Secara struktur molekul aspartame mengandung 2 gugus asam amino yaitu; fenilalanin dan asam aspartat yang berhubungan dengan methanol. Kandungan kalori aspartam adalah 4 kalori setiap gramnnya, dan merupakan zat yang tidak stabil terhadap pemanasan. Karena mengandung fenilalanin maka aspartam ini tidak boleh diberikan atau dikonsumsi pada penderita fenilketonuria. Secara umum asapartam tidak memberikan efek negatif terhadap kesehatan pengguna.
b. Sucralose.
Sucralose ini diketemukan oleh peneliti dari Inggris pada tahun 1976, yang mempunyai struktur mirip sucrose dan ditambahkan 3 gugus klorin. Karena dikenali oleh tubuh bukan sebagai sucrose maka zat ini tidak dimetabolisme dalam tubuh sehingga tidak menghasilkan kalori. Potensi sebagai pemanis adalah sekitar 600 kali dibandingkan dengan gulan alami, dan stabil pada suhu tinggi atau pemanasan berbeda denagn aspartam. Sucralose ini secar umum aman diberikan kepada semua populasi termasuk pasien DM, Studi penggunaan sucralose 3x dosis maksimal selaam 3 bulan tidakmemberikan efek yang negatif.
Secara umum ada 2 jenis pemanis, kelompok yang pertama adalah pemanis yang mempunyai potensi tinggi, Saat ini ada 5 pemanis rendah kalori yang diberikan ijin edar adi USA, yaitu meliputi: acesulfame-K, aspartame, neotame, saccharin dan sucralose, sedangkan yang tidak dipakai di USA yaitu meliputi: alitame, cyclamate, dan stevia (steviol glycosides). Sedangkan kelompok kedua adalah pemanis yang sering dikelompokkan sebagai “sugar replacer”, yaitu meliputi gula alcohol, seperti; sorbitol, mannitol, xylitol, isomalt, erythritol, lactitol, maltitol, dan 2 jenis terbaru yaitu: trehalose, dan tagatose.
Secara umum penggunaan pemanis ini harus dengan dosis di abwah ADI (acceptable daily intake). ADI ini merupakan dosis di mana orang dapat mengkonsumsi pemanis dalam jangka waktu yang lama tanpa menimbulkan efek ataupun risiko efek negatif. Besarnya ADI ini biasanya adalah sekitar 1/100 dari dosis maksimum yang tidak memberikan efek negatif.
a. Aspartame.
Aspartame diketemukan pada tahun 1965. Secara struktur molekul aspartame mengandung 2 gugus asam amino yaitu; fenilalanin dan asam aspartat yang berhubungan dengan methanol. Kandungan kalori aspartam adalah 4 kalori setiap gramnnya, dan merupakan zat yang tidak stabil terhadap pemanasan. Karena mengandung fenilalanin maka aspartam ini tidak boleh diberikan atau dikonsumsi pada penderita fenilketonuria. Secara umum asapartam tidak memberikan efek negatif terhadap kesehatan pengguna.
b. Sucralose.
Sucralose ini diketemukan oleh peneliti dari Inggris pada tahun 1976, yang mempunyai struktur mirip sucrose dan ditambahkan 3 gugus klorin. Karena dikenali oleh tubuh bukan sebagai sucrose maka zat ini tidak dimetabolisme dalam tubuh sehingga tidak menghasilkan kalori. Potensi sebagai pemanis adalah sekitar 600 kali dibandingkan dengan gulan alami, dan stabil pada suhu tinggi atau pemanasan berbeda denagn aspartam. Sucralose ini secar umum aman diberikan kepada semua populasi termasuk pasien DM, Studi penggunaan sucralose 3x dosis maksimal selaam 3 bulan tidakmemberikan efek yang negatif.

Komentar
Posting Komentar