Langsung ke konten utama

Performa olah raga mencapai puncaknya pada jam 11 malam

Sahabat Sehat - Sebuah studi baru menemukan bahwa performa puncak sering terjadi pada malam hari sehingga atlit olah raga bukan daya tahan seperti renang dan lari jarak pendek dapat memperbaiki waktu mereka jika bersaing pada jam 11 malam. Studi yang baru dipublikasikan di Journal of Applied Physiology menemukan bahwa setiap orang mempunyai irama siklus atletik yang dikontrol di hipotalamus belakang otak dan berputar setiap 24 jam. Ritme alami membantu mengatur tingkah laku dan perubahan metabolik pada performa fisik. Saat penelitian ini menunjukkan waktu daya tahan puncak, studi lain menyarankan bahwa tubuh lebih prima untuk berolahraga pada sore dan malam hari.

Christopher Kline, peneliti pada Departement of Exercise Science di Universitas South Carolina mengatakan “Mayoritas ritme tingkah laku dan fisiologi dapat mempengaruhi puncak daya tahan. Tampaknya pertemuan puncak kedua ritme yang mendorong ritme daya tahan atletik.

Yang cukup menarik perhatian dari 25 perenang yang berpartisipasi dalam studi ini, kebanyakan melaporkan daya tahan terbaiknya pada pagi hari. Namun demikian, para peneliti mencurigai siklus lain seperti tidur, makan dan cahaya matahari, dapat menutupi ritme Sirkadian atletik seseorang. Setelah faktor-faktor tadi dihilangkan, perbedaan rata-rata antara daya tahan terbaik dan terjelek dari para perenang adalah 5,84 detik, yang tampaknya tidak terlalu besar, namun bagi atlet professional dapat berarti perbedaan antara mendapatkan medali emas saat Olimpiade dan pulang dengan tangan kosong. Juara pertama dan ketiga wanita yang berkompetisi di 200 meter gaya bebas Olimpiade 2004 hanya berbeda 0,42 detik.

Berdasarkan penemuan-penemuan studi ini, Kline mendorong para atlet agar lebih memperhatikan sistem Sirkadian mereka dan membuat penyesuaian jika bepergian melewati beberapa zona waktu.

Patrick O’Connor, Profesor dan Direktur Exercise Psychology laboratory di Universitas Georgia, telah melakukan penelitian serupa. Menurutnya, “Studi ini merupakan eksperimen terbaik yang ditujukan untuk menguji pengaruh ritme Sirkardian pada daya tahan karena telah menghilangkan beberapa kekacauan yang biasanya diabaikan sebelum penelitian.”

Dia dan Kline setuju bahwa penemuan ini tidak dapat diterapkan untuk olah raga daya tahan yang dapat meningkatkan suhu tubuh inti di luar suhu maksimum harian biasa. “Pada kegiatan jangka panjang seperti lari 10 km, telah dihipotesiskan bahwa peningkatkan suhu tubuh inti membatasi daya tahan,” dijelaskan oleh O’Connor.

Untuk olah raga lain dan aktivitas atletik rutin, Kline menyarankan agar latihan, training, dan olah raga pada malam hari dapat optimal dan menghasilkan ketaatan latihan lebih baik dan efek training lebih besar.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Statin dan kematian akibat serangan jantung

Pasien yang mengalami serangan jantung dan diberi obat statin. dapat menekan kematian sampai 50%, dikatakan tim peneliti dari US. Obat statin yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah terjadinya stoke dan serangan jantung pada waktu yang lama, ternyata penelitian terbaru menyimpulkan bahwa statin bersama-sama dengan aspirin dapat diberikan kepada pasien yang tiba-tiba menderita serangan jantung. Kita sudah mengetahui bahwa terapi jangka lama statin sangat bermanfaat, tetapi penelitian ini menunjukkan bukti-bukti yang lebih baik lagi dari pemberian statin yang ternyata memiliki efek   sebagai kardioprotektif, yang dapat  digunakan sebagai terapi pada serangan jantung yang terjadi secara tiba-tiba, dikatakan dokter ahli jantung Dr. Gregg Fonarow dari Universitas California, Los Angeles. Pasien yang mengalami miokard infark dirumah sakit rutin diberikan statin, hal ini untuk memudahkan administrasi dari pemberian obat di bagian emergency, fonarow menj...

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME Dr. Iwan T. Budiarso , DVM, MSc, Phd, APU Hasil rangkuman Laporan seminar sehari ?Rumah Sakit dan Kesehatan Keselamatan Kerja ? dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-38 RS Persahabatan, Selasa tgl 13 Nopember 2001, yang disajikan Wartawan Kompas, sungguh sangat menarik sekali karena yang disinyalir penyebab Sindrom Gedung Sakit adalah sirkulasi ventilasi yang buruk disamping pula akibat pencemaran Polusi udara asap kendaraan bermotor dan industri, kuman, virus, jamur dan parasit Menurut hasil penelusuran dari kepustakaan peyebab utama Sindrom Gedung Sakit tidak ada hubungannya dengan pencemaran dan infeksi kuman, virus, jamur dan parasit, melainkan karena perbandingan antara jumlah ion negatif dan ion positif dalam udara yang tidak seimbang. Secara normal udara yang sehat dan segar kandungan ion negatif dan ion positif yang ideal minimal adalah dengan perbandingan 5 positif dan 4 negaitf....

Manfaat Imunisasi Influenza pada Pasien Usia Lanjut

Kelompok usia lanjut rentan terhadap berbagai kondisi akut akibat gangguan kesehatan, diantaranya adalah infeksi saluran pernafasan yang merupakan penyebab kematian tertinggi, dikatakan oleh dr. Siti Setiati, SpPD-KGer. Influenza dan komplikasinya mengakibatkan 10.000-40.000 kematian pertahun di AS, 80% diantaranya terjadi pada populasi usia lanjut. Di Indonesia, penyakit sistem pernafasan merupakan penyebab kematian nomor dua (12,7%) (Surkesnas 2001). Menurut Dr. Siti Setiati, manfaat vaksin dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu manfaat medis dan manfaat ekonomis. Manfaat medis dapat dilihat dari berkurangnya kejadian penyulit influenza, menurunnya kejadian rawat inap karena kematian usia lanjut yang masuk rumah sakit akibat penyakit yang terkait dengan infeksi saluran nafas. Manfaat ekonomis, ditinjau dari besarnya dana yang dapat dihemat karena vaksinasi. Menurunnya rawat jalan dan rawat inap. Beberapa peneliti observasional menunjukkan bahwa vaksin sama efektifnya untuk u...