Langsung ke konten utama

Obesitas membuat asma lebih sering kambuh

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa seseorang yang kelebihan berat badan (overweight) atau kegemukan (obese) dapat membuat asma lebih sering kambuh. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 1 April 2007; vol 175: hal. 661-666. Menurut para peneliti, hal tersebut menjadi satu alasan sehat untuk mengurangi beberapa kilo berat badan.

Dalam team peneliti termasuk E. Rand Sutherland, MD, MPH, yang bekerja di Denver pada National Jewish Medical and Research Center dan University of Colorado Health Sciences Center. Team Sutherland menganalisis data dari tujuh studi tentang berat badan dan asma. Studi tersebut diikuti lebih dari 333.000 orang dewasa di Amrika, Kanada dan Eropa.

Partisipan melaporkan tinggi, berat dan apakah mereka asma atau tidak. Para peneliti menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) mereka. Angka Indeks Massa Tubuh 30 atau lebih dimasukkan kegemukan. Indeks Massa Tubuh antara 25 sampai dengan 30 dimasukkan kelebihan berat badan.

Team Sutherland mengumpulkan data dari tujuh studi tersebut. Mereka menemukan bahwa 38% asma lebih sering pada yang kelebihan berat badan dibandingkan yang Indeks Massa Tubuhnya normal. Hampir dua kali lipat lebih sering pada orang yang kegemukan.

Namun demikian, Sutherland dan koleganya tidak menyalahkan berat badan penyebab tunggal asma. Banyak faktor yang mempengaruhi resiko asma. Peranan faktor resiko asma seperti merokok, alergi, dan riwayat keluarga tidak begitu jelas dalam penelitian ini. Team Sutherland juga tidak menjanjikan bahwa penurunan berat badan akan mencegah asma.

Asma berpengaruh tehadap manusia dalam segala bentuk dan ukuran. Kurus bukan jaminan seseorang sehat. Tidak ada satupun studi yang menguji teori bahwa penurunan berat badan membuat asma lebih sedikit. Beberapa partisipan tidak dapat melaporkan berat badan dan tinggi mereka secara akurat dan beberapa salah mengira bahwa mereka mengalami asma.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Statin dan kematian akibat serangan jantung

Pasien yang mengalami serangan jantung dan diberi obat statin. dapat menekan kematian sampai 50%, dikatakan tim peneliti dari US. Obat statin yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah terjadinya stoke dan serangan jantung pada waktu yang lama, ternyata penelitian terbaru menyimpulkan bahwa statin bersama-sama dengan aspirin dapat diberikan kepada pasien yang tiba-tiba menderita serangan jantung. Kita sudah mengetahui bahwa terapi jangka lama statin sangat bermanfaat, tetapi penelitian ini menunjukkan bukti-bukti yang lebih baik lagi dari pemberian statin yang ternyata memiliki efek   sebagai kardioprotektif, yang dapat  digunakan sebagai terapi pada serangan jantung yang terjadi secara tiba-tiba, dikatakan dokter ahli jantung Dr. Gregg Fonarow dari Universitas California, Los Angeles. Pasien yang mengalami miokard infark dirumah sakit rutin diberikan statin, hal ini untuk memudahkan administrasi dari pemberian obat di bagian emergency, fonarow menj...

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME Dr. Iwan T. Budiarso , DVM, MSc, Phd, APU Hasil rangkuman Laporan seminar sehari ?Rumah Sakit dan Kesehatan Keselamatan Kerja ? dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-38 RS Persahabatan, Selasa tgl 13 Nopember 2001, yang disajikan Wartawan Kompas, sungguh sangat menarik sekali karena yang disinyalir penyebab Sindrom Gedung Sakit adalah sirkulasi ventilasi yang buruk disamping pula akibat pencemaran Polusi udara asap kendaraan bermotor dan industri, kuman, virus, jamur dan parasit Menurut hasil penelusuran dari kepustakaan peyebab utama Sindrom Gedung Sakit tidak ada hubungannya dengan pencemaran dan infeksi kuman, virus, jamur dan parasit, melainkan karena perbandingan antara jumlah ion negatif dan ion positif dalam udara yang tidak seimbang. Secara normal udara yang sehat dan segar kandungan ion negatif dan ion positif yang ideal minimal adalah dengan perbandingan 5 positif dan 4 negaitf....

Manfaat Imunisasi Influenza pada Pasien Usia Lanjut

Kelompok usia lanjut rentan terhadap berbagai kondisi akut akibat gangguan kesehatan, diantaranya adalah infeksi saluran pernafasan yang merupakan penyebab kematian tertinggi, dikatakan oleh dr. Siti Setiati, SpPD-KGer. Influenza dan komplikasinya mengakibatkan 10.000-40.000 kematian pertahun di AS, 80% diantaranya terjadi pada populasi usia lanjut. Di Indonesia, penyakit sistem pernafasan merupakan penyebab kematian nomor dua (12,7%) (Surkesnas 2001). Menurut Dr. Siti Setiati, manfaat vaksin dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu manfaat medis dan manfaat ekonomis. Manfaat medis dapat dilihat dari berkurangnya kejadian penyulit influenza, menurunnya kejadian rawat inap karena kematian usia lanjut yang masuk rumah sakit akibat penyakit yang terkait dengan infeksi saluran nafas. Manfaat ekonomis, ditinjau dari besarnya dana yang dapat dihemat karena vaksinasi. Menurunnya rawat jalan dan rawat inap. Beberapa peneliti observasional menunjukkan bahwa vaksin sama efektifnya untuk u...