Menurut hasil 2 studi yang dilakukan oleh the Ajuvant Breast Cancer (ABC) Trial Collaborative Group, penambahan kemoterapi pada tamoxifen memperbaiki kelangsungan hidup penderita kanker payudara dini. Namun penembahan supresi/ablasi ovarium tampaknya tidak memberikan keuntungan bagi kebanyakan perempuan. Hasil ini dilaporkan dalam jurnal the National Cancer Institute,
Dr. Judith Bliss dan koleganya, dari Institute of Cancer Research di Sutton, Inggris, menguji 1.991 pasien dalam trial kemoterapi ABC. Mereka secara acak menerima 5 tahun tambahan terapi tamoxifen dengan atau tanpa terapi standar. Beberapa perempuan menopause diperlakukan dengan supresi/ablasi ovarium. Grup kemoterapi mengalami lebih sedikit kekambuhan dibandingkan grup kontrol yaitu 298 vs 332, namun perbedaan tersebut terlalu kecil agar secara statistik bermakna.
Setelah penyesuaian status nodal, status reseptor estrogen dan umur, penambahan tamoxifen pada kemoterapi menurunkan resiko kematian sebesar 17% (p=0,03). Total kematian yang dicatat pada grup kemoterapi adalah 243, sedangkan pada grup kontrol adalah 282.
Manfaat kemoterapi pada kelangsungan hidup tanpa kambuh timbul di awal, paling tidak memerlukan waktu
Team Dr. Bliss melakukan trial ABC Ovarian Ablation or Supression untuk lebih memahami manfaat supresi/ablasi ovarium (jika ada). Trial melibatkan 2.144 perempuan pra- dan peri-menopause dengan pemberian tamoxifen dengan atau tanpa kemoterapi. Mereka diacak menerima atau tidak supresi/ablasi ovarium. Supresi/ablasi ovarium tidak menghasilkan perbaikan pada kelangsungan hidup tanpa kambuh atau total. Namun demikian, laporan menunjukkan kebenaran ini setelah penyesuaian umur, status nodal, dan status reseptor estrogen.
Pada editorial yang berkaitan dengan penelitian ini, Dr. Kalhleen I. Pritchard dari Toronto Sunnybrook Regional Centre berkomentar bahwa tambahan informasi bermanfaat dapat diperoleh dari trial ini jika status reseptor estrogen dari pasien telah diketahui (dari lebih 40% kasus tidak ada). “Studi ini menekankan pentingnya mempertahankan proses untuk menjamin ketersediaan spesimen tumor yang disimpan untuk semua trial ajuvan teracak. Penelitian akan berhenti saat trial penting skala besar dilakukan tanpa sampel tumor yang berkaitan,” dia menyimpulkan.
Komentar
Posting Komentar