Langsung ke konten utama

Penerima Transplantasi Muka Berbicara

Connie Culp ditembak di mukanya oleh suaminya 5 tahun lalu. Lima bulan yang lalu, para dokter mencangkok muka wanita yang sudah meninggal ke mukanya yang hancur dan operasinya berhasil. Connie Culp saat ini merupakan penerima transplantasi pertama di Amerika.

Dr. Risal Djohan, ahli bedah plastik di Cleveland Clinic, memeriksa lukanya 2 bulan setelah penembakan. Culp mengingat bahwa "dokter mengatakan padaku dia pikir dia tidak yakin apakah bisa memperbaiki mukaku, tapi dia akan berusaha".

Culp menjalani 30 operasi untuk membantu memperbaiki mukanya. Para dokter mengambil sebagian tulang rusuknya untuk membuat tulang pipi dan menambah rahang atasnya dari salah satu tulang kakinya. Tak terhitung lagi kulit yang diambil dari pahanya. namun, tetap saja dia tidak bisa makan makanan padat, bernapas sendiri atau membaui seseuatu. Pada tanggal 10 Desember 2008, dalam operasi selama 22 jam, Dr. Maria Siemionow memimpin tim dokter yang menggantikan 80% wajah Culp dengan tulang, otot, saraf, dan pembuluh darah dari seorang wanita yang baru saja meninggal. Ini merupakan transplantasi wajah ke-4 di dunia, walaupun yang lainnya tidak begitu ekstensif.

Culp mengatakan bahwa dia ingin membantu perkembangan penerimaan bagi mereka yang menderita luka bakar dan kecelakaan yang merusak lainnya. Ketika seseorang mengalami cacat dan tidak terlihat cantik seperti dulu, jangan hakimi, karena Anda tidak tahu apa yang terjadi pada mereka. Jangan menghakimi orang yang tidak berpenampilan seperti Anda karena bisa saja suatu hari semua itu bisa diambil dari Anda.

Dr Kathy Coffman, psikiatris klinik, mengatakan bahwa itu peran yang telah dipraktekkan Connie. Ketika sedang berbelanja, dia mendengar seorang anak berkata "Mami pernah berkata tidak ada monster yang nyata, tapi ada satu disana". Culp berhenti dan mengatakan, "aku bukan monster. Aku seorang yang baru saja ditembak," lalu dia mengeluarkan surat ijin mengemudinya untuk menunjukkan kepada anak itu penampilan dai sebelumnya.

Beginilah tampak muka Culp sebelum ditembak.
 
Connie Culp appears in an undated photo, before her husband shot her in 2004.
(Associated Press)
http://www.latimes.com/news/nationworld/nation/la-na-face-transplant_kj6vktnc,0,361592.photo

Hal yang membuat sedih tentang Connie Culp ini adalah orang yang menembak mukanya hanya mendapat hukuman penjara 7 tahun untuk kejahatannya. Suami yang melakukan hal seperti ini pada istrinya akan kembali lagi ke jalan 2 tahun lagi ?

Komentar

  1. iya ya kadang-kadang hukuman itu gak setimpal, dan kita yang mris...mendingan kita-kita ini jangan berbuat salah deh ok]
    setuju??!

    BalasHapus
  2. mwiy punya blog baru lho silahkan dikomentari ya

    BalasHapus
  3. @mwiy : Sulit sekali untuk tidak berbuat salah, malah kadang-kadang kita dipersalahkan walaupun tidak salah..he..he

    @mwiyo : sudah berkunjung dan titip pesan di tempat barunya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Statin dan kematian akibat serangan jantung

Pasien yang mengalami serangan jantung dan diberi obat statin. dapat menekan kematian sampai 50%, dikatakan tim peneliti dari US. Obat statin yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah terjadinya stoke dan serangan jantung pada waktu yang lama, ternyata penelitian terbaru menyimpulkan bahwa statin bersama-sama dengan aspirin dapat diberikan kepada pasien yang tiba-tiba menderita serangan jantung. Kita sudah mengetahui bahwa terapi jangka lama statin sangat bermanfaat, tetapi penelitian ini menunjukkan bukti-bukti yang lebih baik lagi dari pemberian statin yang ternyata memiliki efek   sebagai kardioprotektif, yang dapat  digunakan sebagai terapi pada serangan jantung yang terjadi secara tiba-tiba, dikatakan dokter ahli jantung Dr. Gregg Fonarow dari Universitas California, Los Angeles. Pasien yang mengalami miokard infark dirumah sakit rutin diberikan statin, hal ini untuk memudahkan administrasi dari pemberian obat di bagian emergency, fonarow menj...

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME

ION POSITIF PENYEBAB UTAMA SINDROM GEDUNG SAKIT DAN BUKAN PENCEMARAN MIKROORGANISME Dr. Iwan T. Budiarso , DVM, MSc, Phd, APU Hasil rangkuman Laporan seminar sehari ?Rumah Sakit dan Kesehatan Keselamatan Kerja ? dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-38 RS Persahabatan, Selasa tgl 13 Nopember 2001, yang disajikan Wartawan Kompas, sungguh sangat menarik sekali karena yang disinyalir penyebab Sindrom Gedung Sakit adalah sirkulasi ventilasi yang buruk disamping pula akibat pencemaran Polusi udara asap kendaraan bermotor dan industri, kuman, virus, jamur dan parasit Menurut hasil penelusuran dari kepustakaan peyebab utama Sindrom Gedung Sakit tidak ada hubungannya dengan pencemaran dan infeksi kuman, virus, jamur dan parasit, melainkan karena perbandingan antara jumlah ion negatif dan ion positif dalam udara yang tidak seimbang. Secara normal udara yang sehat dan segar kandungan ion negatif dan ion positif yang ideal minimal adalah dengan perbandingan 5 positif dan 4 negaitf....

Manfaat Imunisasi Influenza pada Pasien Usia Lanjut

Kelompok usia lanjut rentan terhadap berbagai kondisi akut akibat gangguan kesehatan, diantaranya adalah infeksi saluran pernafasan yang merupakan penyebab kematian tertinggi, dikatakan oleh dr. Siti Setiati, SpPD-KGer. Influenza dan komplikasinya mengakibatkan 10.000-40.000 kematian pertahun di AS, 80% diantaranya terjadi pada populasi usia lanjut. Di Indonesia, penyakit sistem pernafasan merupakan penyebab kematian nomor dua (12,7%) (Surkesnas 2001). Menurut Dr. Siti Setiati, manfaat vaksin dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu manfaat medis dan manfaat ekonomis. Manfaat medis dapat dilihat dari berkurangnya kejadian penyulit influenza, menurunnya kejadian rawat inap karena kematian usia lanjut yang masuk rumah sakit akibat penyakit yang terkait dengan infeksi saluran nafas. Manfaat ekonomis, ditinjau dari besarnya dana yang dapat dihemat karena vaksinasi. Menurunnya rawat jalan dan rawat inap. Beberapa peneliti observasional menunjukkan bahwa vaksin sama efektifnya untuk u...